Materi
kali ini membahas tentang “Masalah perilaku membuang sampah sembarangan”
Sebelumnya
kita akan membahas tentang masa peruraian sampah, seperti di bawah ini :
Sampah diartikan
sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses
yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Dalam proses alam, sebenarnya
tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam itu berlangsung.
Sampah dapat membawa
dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara
sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan
menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang
dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga (lalat, kecoa, kutu, dan
lai-lain) yang membawa kuman penyakit.
Akan tetapi manusia
tidak menyadari bahwa setiap hari pasti manusia menghasilkan sampah, baik
sampah organik maupun sampah anorganik.
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
non-hayati, baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang.
Sampah
anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa
produk sinterik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau
sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik,
tas plastik, kaleng.
Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak
terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai
kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang
kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa
penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami
pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan
tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti
daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis
yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar
sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa
sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman
umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah
organik dan sisanya anorganik.
Jika kita
sudah dapat membedakan jenis-jenis sampah, maka perilaku membuang sampah
sembarangan tidak akan terjadi.
Terjadinya
perilaku membuang sampah sembarangan sebenarnya terjadi akibat kurangnya
pemahaman dari dampak sampah itu sendiri, membuang
sampah sembarangan adalah perilaku yang tidak baik. Jika di tempat umum,
seharusnya sampah dibuang pada tempat yang telah disediakan untuk kemudian
diangkut oleh petugas ke tempat pembuangan akhir. Saat di rumah juga sama,
buanglah sampah ke tempat sampah untuk kemudian diolah menjadi pupuk atau
diambil oleh petugas kebersihan komplek perumahan. Yang penting, selalu
pastikan kamu tidak membuang sampah secara sembarang. Contoh membuang sampah
yang sembarangan seperti membuang sampah ke sungai, pinggir jalan, ke laut
atau tempat publik lainnya.
Salah satu perilaku membuang sampah sembarangan terjadi di
Tempat umum, seperti di Terminal atau Pasar Tradisional
Dampak
yang terjadi jika kita membuang sampah sembarangan yaitu:
1. Pencemaran udara : menyebabkan udara menjadi berbau
tidak sedap dan menyebabkan penyebaran kuman sangat cepat melalui udara yang
kita hirup.
2. Pencemaran Tanah : sampah anorganik yang tertimbun
ditanah sekitar akan sulit diurai, maka akan menyebabkan polutan tanah atau
pencemaran tanah.
SOLUSI
YANG HARUS DITERAPKAN
Pengolahan Sampah
Sampah sangat berbahaya
bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sampah haruslah
diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan
mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata
masih dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai
ekonomi, bercita rasa seni dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan
dalam tiga tahap kegiatan, yaitu : pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan
akhir/pengolahan. Pada tahap pembuangan akhir/pengolahan, sampah akan mengalami
proses-proses tertentu, baik secara fisik, kimiawi, maupun biologis.
Ada dua proses
pembuangan akhir, yaitu open dumping (penimbunan secara
terbuka) dan sanitary landfill(pembuangan secara sehat). Pada
proses open dumping, sampah ditimbun secara bergantian dengan tanah
sebagai lapisan penutupnya.
Alternatif
Mengolah Sampah
Sampah yang dibuang
harus dipilih sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara optimal. Hal ini
jauh lebih baik di bandingkan membuangnya ke sistem pembuangan sampah yang
tercemar. Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai
material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut.
Berikut ini adalah
prinsip-prinsip yang dapat di terapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip ini
sering dikenal dengan 4R, yaitu :
· Reduse (mengurangi),
sebisa mungkin kita meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.
Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah
yang kita hasilkan
· Reuse (menggunakan
kembali), sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang masih bisa dipakai
kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang
menjadi sampah.
· Recycle (mendaur
ulang), sebisa mungkin, barang-barang yang tidak berguna di daur ulang kembali.
Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri
informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
· Replace (mengganti),
teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya
bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya barang-barang
yang lebih ramah lingkungan.
Dalam mengelola usaha
daur ulang, kita bisa hanya melakukan satu dari kegiatan-kegiatan berikut ini :
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuangan
produk/material bekas pakai, atau jika usaha daur ulang berkembang dengan
pesat, kita bisa melakukan semua kegiatan tersebut secara bersamaan.
Peran
Masyarakat Dalam Mengelola Sampah
Peran serta masyarakat
dalam mengolah sampah sampah sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah dan
volume sampah.
a. Kriteria
Peningkatan Peran Masyarakat
Kriteria yang perlu
diperhatikan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta
masyarakat adalah sebagai berikut :
· Untuk
menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat secara terarah
diperlukan program yang dilaksanakan secara intensif dan berorientasi kepada
penyebar luasan pengetahuan, penanaman kesadaran, peneguhan sikap dan
pembentukan perilaku.
· Produk
perancanaan program diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai berikut :
1.
Masyarakat mengerti dan memahami
masalah kebersihan Lingkungan
2.
Masyarakat turut serta secara aktif
dalam mewujudkan kebersihan lingkungan.
3.
Masyarakat bersedia mengikuti prosedur/tata cara
pemeliharaan kebersihan.
4.
Masyarakat bersedia membiayai pengelolaan sampah.
5.
Masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup
bersih pada anggota masyarakat lainnya.
6.
Masyarakat aktif memberi masukan (saran-saran) yang
membangun.
PESAN saya terhadap
perilaku membuang sampah, Janganlah membuang sampah
sembarangan. Agar jumlah sampah yang ada tidak meningkat.
Jagalah kebersihan. Kegiatan menjaga kebersihan ini dapat
dimulai dengan mengangkat sampah yang ada disekitar kita dan membuangnya
ketempat sampah.
Mendaur ulang sampah. Kegiatan mendaur ulang sampah
ini merupakan kegiatan yang cukup menarik. Karena kita tidak perlu membeli
bahan-bahan yang baru untuk membuat suatu kerajinan, kita dapat memanfaatkan
sampah yang dianggap masih dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu kerajinan
yang bernilai ekonomis tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar