Kamis, 08 Oktober 2015

MASALAH MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN



Materi kali ini membahas tentang “Masalah perilaku membuang sampah sembarangan”
Sebelumnya kita akan membahas tentang masa peruraian sampah, seperti di bawah ini :

Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Dalam proses alam, sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam itu berlangsung.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga (lalat, kecoa, kutu, dan lai-lain) yang membawa kuman penyakit.
Akan tetapi manusia tidak menyadari bahwa setiap hari pasti manusia menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik.

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.
Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.
Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.

Jika kita sudah dapat membedakan jenis-jenis sampah, maka perilaku membuang sampah sembarangan tidak akan terjadi.

Terjadinya perilaku membuang sampah sembarangan sebenarnya terjadi akibat kurangnya pemahaman dari dampak sampah itu sendiri, membuang sampah sembarangan adalah perilaku yang tidak baik. Jika di tempat umum, seharusnya sampah dibuang pada tempat yang telah disediakan untuk kemudian diangkut oleh petugas ke tempat pembuangan akhir. Saat di rumah juga sama, buanglah sampah ke tempat sampah untuk kemudian diolah menjadi pupuk atau diambil oleh petugas kebersihan komplek perumahan. Yang penting, selalu pastikan kamu tidak membuang sampah secara sembarang. Contoh membuang sampah yang sembarangan seperti membuang sampah ke sungai, pinggir jalan, ke laut atau tempat publik lainnya.

Salah satu perilaku membuang sampah sembarangan terjadi di Tempat umum, seperti di Terminal atau Pasar Tradisional



Dampak yang terjadi jika kita membuang sampah sembarangan yaitu:
1.      Pencemaran udara : menyebabkan udara menjadi berbau tidak sedap dan menyebabkan penyebaran kuman sangat cepat melalui udara yang kita hirup.
2.      Pencemaran Tanah : sampah anorganik yang tertimbun ditanah sekitar akan sulit diurai, maka akan menyebabkan polutan tanah atau pencemaran tanah.

SOLUSI YANG HARUS DITERAPKAN
Pengolahan Sampah
Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sampah haruslah diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata masih dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita rasa seni dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu : pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir/pengolahan. Pada tahap pembuangan akhir/pengolahan, sampah akan mengalami proses-proses tertentu, baik secara fisik, kimiawi, maupun biologis.
Ada dua proses pembuangan akhir, yaitu open dumping (penimbunan secara terbuka) dan sanitary landfill(pembuangan secara sehat). Pada proses open dumping, sampah ditimbun secara bergantian dengan tanah sebagai lapisan penutupnya.
      Alternatif Mengolah Sampah
Sampah yang dibuang harus dipilih sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara optimal. Hal ini jauh lebih baik di bandingkan membuangnya ke sistem pembuangan sampah yang tercemar. Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang dapat di terapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip ini sering dikenal dengan 4R, yaitu :
·         Reduse (mengurangi), sebisa mungkin kita meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah yang kita hasilkan
·         Reuse (menggunakan kembali), sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi sampah.
·         Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin, barang-barang yang tidak berguna di daur ulang kembali. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
·         Replace (mengganti), teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya barang-barang yang lebih ramah lingkungan.
Dalam mengelola usaha daur ulang, kita bisa hanya melakukan satu dari kegiatan-kegiatan berikut ini : pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuangan produk/material bekas pakai, atau jika usaha daur ulang berkembang dengan pesat, kita bisa melakukan semua kegiatan tersebut secara bersamaan.
    Peran Masyarakat Dalam Mengelola Sampah
Peran serta masyarakat dalam mengolah sampah sampah sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah dan volume sampah.
a.      Kriteria Peningkatan Peran Masyarakat
Kriteria yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat adalah sebagai berikut :
·         Untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat secara terarah diperlukan program yang dilaksanakan secara intensif dan berorientasi kepada penyebar luasan pengetahuan, penanaman kesadaran, peneguhan sikap dan pembentukan perilaku.
·         Produk perancanaan program diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai berikut :
1.       Masyarakat mengerti dan memahami masalah kebersihan Lingkungan
2.       Masyarakat turut serta secara aktif dalam mewujudkan kebersihan lingkungan.
3.      Masyarakat bersedia mengikuti prosedur/tata cara pemeliharaan kebersihan.
4.      Masyarakat bersedia membiayai pengelolaan sampah.
5.      Masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup bersih pada anggota masyarakat lainnya.
6.      Masyarakat aktif memberi masukan (saran-saran) yang membangun.

PESAN saya terhadap perilaku membuang sampah,  Janganlah membuang sampah sembarangan. Agar jumlah sampah yang ada tidak meningkat.
Jagalah kebersihan. Kegiatan menjaga kebersihan ini dapat dimulai dengan mengangkat sampah yang ada disekitar kita dan membuangnya ketempat sampah.
Mendaur ulang sampah. Kegiatan mendaur ulang sampah ini merupakan kegiatan yang cukup menarik. Karena kita tidak perlu membeli bahan-bahan yang baru untuk membuat suatu kerajinan, kita dapat memanfaatkan sampah yang dianggap masih dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar