Kelas : 3IC12
1. Fungsi
Departement Maintenance dan Repair
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu
faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing
dipasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut :
kualitas baik, harga pantas, dan diproduksi dan diserahkan konsumen dalam waktu
yang cepat. Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan
yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka
peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan
perawatan yang teratur dan terencana. 2.Istilah-Istilah Maintenance
·
Breakdown
adalah perawatan yang dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan
kerja sehingga Mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau
terhentinya operasional secara total dalam kondisi mendadak.
· Availability
adalah periode waktu dimana alat/fasilitas dalam keadaan siap untuk
dipakai/dioperasikan.
· Down Time
Perioda waktu dimana alat/fasilitas dalam keadaan tidak dapat dipakai/dioperasikan.
·
Overhaol
Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh thdap suatu fasilitas atau sebagian
dari fasilitas shgg mencpai standard yang diterima.
· Facility
Register Alat pencatat data alat/fasilitas dapat juga disebut invertarisasi
peralatan/fasilitas.
·
Maintenance
Management Organisasi maintenance dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui
bersama.
·
Maintenance
Schedule Suatu daftar yang menyeluruh yang berisi kegiatan maintenance dan
kejadian2 menyertainya.
· Maintenance
Planning Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pkerjaan serta
metoda,peralatan,sDM dan waktu yang d perlukan yang akan dilakukan d masa
mendatang.
3 3. Jenis-Jenis Meintenance
1.
Preventive
Maintenance
Preventive Maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen/alat dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi.
Contoh pekerjaan tersebut adalah:
Melakukan pengecekan terhadap pendeteksi indikator tekanan dan temperatur, atau alat pendeteksi indikator lainnya. apakah telah sesuai hasilnya untuk kondisi normal kerja suatu alat. Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada alat/produk (debu, tanah maupun bekas minyak), Mengikat baut-baut yang kendor , Pengecekan kondisi pelumasan.
Perbaikan/mengganti gasket pada sambungan-sambungan flange yang bocor atau rusak.
2. Predictive Maintenance
Predictive Maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan berkala (Preventive Maintenance). Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator yang terpasang pada instalasi suatu alat dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi dan alignment untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya.
3. Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada suatu alat/produk yang sedang beroperasi, yang mengakibatkan kerusakan bahkan hingga alat tidak dapat beroperasi. Contoh kerusakan tesebut pada pompa adalah:
Rusaknya bantalan karena kegagalan pada pelumasan
Terlepasnya couple penghubung antara poros pompa dan poros penggeraknya akibat kurang kencangnya baut-baut yang tersambung. Macetnya impeller karena terganjal benda asing.
4. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance merupakan pemeliharaan yang telah direncanakan, yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan pada buku petunjuk alat tersebut. Pemeliharaan ini merupakan ”general overhaul” yang meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian terhadap setiap bagian-bagian alat yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak maupun batas maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.
Preventive Maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen/alat dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi.
Contoh pekerjaan tersebut adalah:
Melakukan pengecekan terhadap pendeteksi indikator tekanan dan temperatur, atau alat pendeteksi indikator lainnya. apakah telah sesuai hasilnya untuk kondisi normal kerja suatu alat. Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada alat/produk (debu, tanah maupun bekas minyak), Mengikat baut-baut yang kendor , Pengecekan kondisi pelumasan.
Perbaikan/mengganti gasket pada sambungan-sambungan flange yang bocor atau rusak.
2. Predictive Maintenance
Predictive Maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan berkala (Preventive Maintenance). Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator yang terpasang pada instalasi suatu alat dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi dan alignment untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya.
3. Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada suatu alat/produk yang sedang beroperasi, yang mengakibatkan kerusakan bahkan hingga alat tidak dapat beroperasi. Contoh kerusakan tesebut pada pompa adalah:
Rusaknya bantalan karena kegagalan pada pelumasan
Terlepasnya couple penghubung antara poros pompa dan poros penggeraknya akibat kurang kencangnya baut-baut yang tersambung. Macetnya impeller karena terganjal benda asing.
4. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance merupakan pemeliharaan yang telah direncanakan, yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan pada buku petunjuk alat tersebut. Pemeliharaan ini merupakan ”general overhaul” yang meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian terhadap setiap bagian-bagian alat yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak maupun batas maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.
44. TPM (Total
Productive Meintenance)
Pengertian
Total Productive Maintenance (TPM) Total
Productive Maintenance atau disingkat dengan TPM adalah suatu sistem yang
digunakan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas produksi melalui perawatan
perlengkapan dan peralatan kerja seperti Mesin, Equipment dan alat-alat kerja.
Fokus utama Total Productive Maintanance atau TPM ini adalah untuk memastikan
semua perlengkapan dan peralatan Produksi beroperasi dalam kondisi terbaik
sehingga menghindari terjadinya kerusakan ataupun keterlambatan dalam proses
produksi.
T ujuan dari pada TPM (Total Productive
Maintenance) adalah untuk meningkatkan produktivitas pada perlengkapan dan
peralatan produksi dengan Investasi perawatan yang seperlunya sehingga mencegah
terjadi 6 kerugian besar (Six Big Losses) yaitu :
- Breakdown
Kerugian akibat Rusaknya Mesin (Peralatan dan Perlengkapan Kerja) - Setup and Adjustments
Kerugian yang diakibatkan perlunya Persiapan ulang peralatan dan perlengkapan kerja - Small Stops
Kerugian akibat terjadinya gangguan yang menyebabkan mesin tidak dapat beroperasi secara optimal - Slow Running
Kerugian yang terjadi karena mesin berjalan lambat tidak sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. - Startup Defect
Kerugian yang diakibatkan terjadi cacat produk saat Startup (saat awal mesin beroperasi) - Production Defect
Kerugian yang terjadi karena banyaknya produk yang cacat dalam proses produksi.
Selain keenam kerugian yang disebutkan diatas, keuntungan lain penerapan Total Productive Maintenance (TPM) adalah dapat menghindari terjadinya kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawannya.
Tahapan-tahapan yang diperlukan
untuk menerapkan TPM dalam sebuah perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut
:
- Melakukan Evaluasi awal terhadap tingkat TPM saat ini.
- Memperkenal konsep TPM dan mempromosikannya.
- Membentuk Komite TPM.
- Menetapkan Kebijakan, Tujuan dan sasaran TPM.
5. Apa
keuntungan mempunyai departement MR sendiri dibandingkan menyewa kontraktor
Keuntungan suatu perusahaan mempunyai departement maintenance dan repair adalah
yang paling signifikan adalah menghemat biaya perusahaan untuk menyewa
kontraktor itu sendiri, jadi anggaran bisa di alihkan untuk kesejahteraan
karyawan atau di berikan untuk penyediaan barang-barang keperluan maintenance
dan repair itu sendiri.